Minggu, 24 Mei 2009

Aliran Gestalt

Muncul di Jerman sebagai kritik terhadap strukturalisme Wundt. Max Wertheimer dipandang sebagai pendiri Psikologi Gestalt.Dioa bekerja sama dengan dau temannya yaitu Kurt Koffka dan Wolfgang Kohler.
Pendangan Gestalt menolak analisis dan penguraian jiwa ke dalam elemen-elemen yang lebih kecil karena dengan demikian makna dari jiwa itu sendiri berubah sebab bentuk kesatuannya juga hilang.

Yang melatarbelakangi Psikologi Gestalt muncul adalah :
• Kelompok Wuerzburg
Aliran ini menekankan bahwa aktivitas mental dapat diwujudkan dalam kesadaran nonseris, merupakan awal pemikiran tentang higher mental process. Bentuk nyata dari pengorganisasian ini adalah pola-pola dari persepsi.
• Pendekatan Fenomenologis
Memfokuskan pada observasi dan deskripsi detil dari gejala yang muncul. Pendekatan dari Edmund Husserl sangat berpengaruh, observasi dan deskripsi detil mengenai aktivitas mental sangat dirasakan individu.

Tokoh – tokoh Gestalt :
• Max Weirtheimer
Konsep pentingnya : Phi phenomenon ( bergeraknya objek statis menjadi rangkaian gerakan yang dinamis setelah dimunculkan dalam waktu singkat dan dengan demikian memungkinkan manusia melakukan interpretasi.
Weirthmeir menunjuk pada proses interpretasi dari sensasi obyektif yang kita terima. Proses ini terjadi di otak dan sma sekali bukan proses fisik tetapi proses mental sehingga diambil kesimpulan ia menentang pendapat Wundt.



Prinsip dasar Gestalt :
1. Interaksi antara individu dan lingkungan disebut sebagai perceptual field. Setiap perceptual field memiliki organisasi, yang cenderung dipersepsikan oleh manusia sebagai figure and ground.
2. Prinsip-prinsip pengorganisasian :
 Proximity.
 Similarity
 Objektive set
 Continuity
 Closure / Principle of Good Form
 Figure and Ground
 Isomorphism

Aplikasi prinsip Gestalt
Belajar
Proses belajar adalah fenomena kognitif

Insight
Konsep insight ini adalah fenomena penting dalam belajar, ditemukan oleh Koehler dalam eksperimen yang sistematis.

Memory
Hasil persepsi terhadap objek meninggalkan jejak ingatan. Penerapan Prinsip of Good Form sering kali muncul dan terbukti secara eksperimental.

Implikasi gestalt
 Pendekatan fenomenologis menjadi salah satu pendekatan yang eksis di psikologi.
 Pandangan gestalt menyempurnakan aliran behaviorisme, berfokus pada higher mental proses. Tokoh : Tolman dan Koehler.


• Kurt Lewin
Konsep utama Lewin adalah Life Space, yaitu lapangan psikologis tempat individu berada dan bergerak. Lapangan psikologis ini terdiri dari fakta dan obyek psikologis yang bermakna dan menentukan perilaku individu.
Life space terbagi atas bagian-bagian memiliki batas-batas. Batas dipahami sebagai sebuah hambatan untuk mencapai tujuan. Gerakan individu mencapai tujuan (goal) disebut locomotion.
Dalam lapangan psikologis ini juga terjadi daya (forces) yang menarik dan mendorong individu mendekatu dan menjauhi tujuan. Apabila terjadi ketidakseimbangan (disequilibrium), maka terjadi ketegangan (tension).


SIGN LEARNING DARI TOLMAN
Teori sign Learning adalah campuran dari Behaviorisme dengan Gestalt. Tolman mengikuti Gestalt dengan menggangap bahwa tingkah laku merupakan keseluruhan dan mempunyai arti yang disebut juga sebagai “Molar Behaviorisme”
Tolman menpelajari tingkah laku dengan mempelajari stimulus dan respon-respon yang tampak (overt).
Dalam menacapai tujuan yang dikehendaki, tingkah laku cenderung memakai apa yang disebut prinsip “LEAST EFFORT” yaitu suatu prinsip untuk memilih cara termudah dan terpendek dalam mencapai tujuan
Definisi Sign Learning menurut Tolman adalah suatu harapan yang diperoleh karena suatu stimulus (the sign) akan diikuti oleh stimulus yang lain (the sign figate) yang diberikan sehingga rute suatu tingkah laku dipelajari.
Belajar bukan tindakan melainkan arti mengenai keadaan di lingkungannya yaitu apa yang disebut Cognitive Map
Sign Learning adalah proses penemuan bahwa suatu stimulus menuju stimulus lain atau suatu sign ke sign lain sampai kepada goal. Menurut Tolman belajar merupakan proses yang terus menerus tanpa membutuhkan motivasi, artinya tanpa motivasi bisa terjadi belajar dan hasil belajar dalam Sign Learning adalah berupa gambaran mengenai lingkungan/peta kognitif. Dalam belajar menurut Tolman ada Reward Expectancy yaitu pengharapan kepada dadiah. Ada penghargaan mengenai suatu sign ke sign yang lain.
Ada juga istilah trial and error yang tidak langsung artinya dengan mengamati subjek lain. Di sini terjadi proses belajar secara kognitif tanpa tingkah laku yang nyata.

Percobaan-percobaan yang dilakukan Tolman untuk mengilustrasikan gagasannya mengenai sign learning :
1. Reward Expactancy
2. Pleace Learning
3. Maze Tolman
4. Latent Learning

HUMAN LEARNING
Morgan membedakan proses belajar yang terjadi pada manusia yaitu :
1. Conditioning
Ex. Reaksi refleks. Semprotan air = refleks berkedip
Respon conditioning ini bisa berkembang menjadi voluntary respon.
Ex. Kilat = menutup telinga meskipun belum tentu diikuti oleh bunyi guntur.
2. Motor Learning
Proses belajar ini menyangkut keterampilan yang menggunakan fungsi motoris pada manusia dan dipengaruhi oleh :
a. Kematangan otot (kesiapan)
b. Faktor latihan
c. Pengalaman dalam melakukan.
Ex. Belajar mengendarai sepeda
Tahapan dari motor learning :
1). Fase kognitif
2). Fase assosiasi
3). Fase otomasi


3. Disermination Learning.
Proses belajar untuk membedakan objek yang satu dengan yang lainnya (dapat membedakan stimulus / respons)
4. Verbal Learning
5. Problem Solving
6. Concept Learning

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses belajar pada manusia adalah :
1. Faktor Individual
a. Kecerdasan (tingkat kecerdasan)
b. Usia
c. Motivasi
d. Pengalaman belajar
e. Tingkat kecemasan

2. Metode Belajar
a. Belajar diselingi istirahat
b. Belajar dengan hasil diketahui
c. Membaca dibandingkan mengulang secara lisan.
d. Whole yang part learning.

3. Keberartian.
Faktor-faktor yang penting :
a. Jumlah asosiasi
b. Penggolongan konsep
c. Hirarki konsep (dari yang sederhana = abstrak).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar